Sabtu, 03 Januari 2009

Kuliah Kewirausahaan

BAB I

Pengertian Enterpreneurship

DR Soeparman Soemahamidjaya (1980) menyatakan bahwa

1. Wiraswasta diambil dari kata Enterpreneurship

2. Wiraswata, terdiri dari Wira-Swa-Sta, artinya :

Ø Wira artinya ; Manusia Tunggal, Pahlawan, Pendekar, Teladan Berbudi Luhur, Berjiwa Besar, Gagah Berani, Mempunyai Keagungan Watak

Ø Swa artinya : Berdiri Sendiri atau Mandiri

Ø Sta artinya ; Tegak Berdiri

3. Pada Zaman Orde Baru Wiraswasta diganti WiraUsaha

Ø Usaha artinya ; Bekerja atau Berbuat Sesuatu

4. Wirausaha semakin meluas, setelah INPRES RI No, 4, Th 1995 Tgl 30, Juni 1995, tentang Gerakan Nasional Membudayakan Kewirausahaan

v Kata “Kewirausahaan” merupakan terjemahan “ Enterpreneurship “, Tahun 1975, Mulai digunakan oleh kelompok Enterpreneur Development Program – Development Technology Centre (EDP – DTC), ITB,

v Kelompok EDP – DTC ITB berpendapat : Enterpreneur Spirit menciptakan nilai atau manfaat melalui inovasi, diperlukan pengusaha swasta, organisasi kemasyarakatan dan pelayanan publik

DR Daoed Yoesoef (1981: 78) menyatakan bahwa seorang wiraswasta adalah:

1. Memimpin usaha, baik secara teknis dan/atau ekonomis, dengan berbagai aspek fungsionil seperti berikut:

Ø Memiliki, dipandang dari sudut permodalan, mungkin secara penuh (owner) atau secara bagian (co-owner);

Ø Mengurus dalam kapasitas sebagai penanggung jawab atau manager;

Ø Menerima tantangan ketidakpastian dan karenanya menanggung resiko ekonomi yang sulit diukur secara kuantitatif dan kualitatif;

Ø Mempelopori usaha baru, menerapkan kombinasi-kombisasi baru,

Ø Wiraswasta sebagai pionir, tokoh yang dinamis, organisator, koordinator; Penemu (inovator), peniru (imitator), dan yang berhubungan dengan ini, penyalur (supllier) untuk memindahkan teknologi.

2. Memburu keuntungan dan manfaat secara maksimal.

3. Membawa usaha ke arah kemajuan, perluasan, perkembangan, melalui

Ø jalan kepemimpinan ekonomi, demi:

Ø kenaikan prestise;

Ø kebebasan (independency), kekuasaan dan kehormatan; kontinuitas usaha.

Para Pakar Ekonomi Amerika, Dalam Encyclopedia of America (1984), Enterpreneur adalah “ Pengusaha yg memiliki keberanian untuk mengambil Resiko dengan menciptakan produksi, termasuk modal, tenaga kerja dan bahan, dan dari usaha bisnis mendapat profit/laba “

The American Heritage Dictionary (1985), “Entrepreneur is a Person who organizes, operates, and assumes the risk of business venture

Richard Cantillon (1975), dari penelitian IQ para Wirausahawan mendefinisikan bahwa memiliki fungsi unik sebagai penanggung resiko, cakupan dari diri enpereneur adalah :

1. Manusia yg punya sikap mental, wawasan, kreativitas, inovasi, ide, motivasi, cita-cita dll.

2. Berusaha keras atau berproses utk mengisi peluang dalam usaha jasa atau barang untuk tujuan ekonomi

3. Utk mendapatkan laba dan pertumbuhan usaha

4. Berhubungan dengan pembeli atau pelanggan yg butuh jasa atau barang yg dijualnya dengan memberikan kepuasan

5. Berani menghadapi segala tantangan dan resiko, tetapi penuh perhitungan

Banyak Penulis yg memberi arti berbeda-beda tentang “enterpreneurship “, Dari beberapa pendapat disimpulkan bahwa seorang enterpreneur adalah :

1. Orang yg menanggung RESIKO

2. Orang yg mengurus PERUSAHAAN

3. Yg. Memobilisasi dan mengurus MODAL

4. Pencipta Barang baru (INOVATOR)

5. Membuat AKTIVITAS sendiri dan mandiri

6. Yg. Menghadapi KETIDAKPASTIAN

7. Cerdas, Cermat, Tangguh, Tegar, Sabr & Ulet, Penuh Peritungan

8. Mempunyai AMAL JARIYAH besar

Mengapa Menjadi Enterpreneur ?

Manusia diberikan Tuhan 4 (empat) hal, yaitu : Waktu (kehidupan), Tenaga (Otot), Pikiran (Otak) dan Materi (Harta), serta Doa. Empat hal tersebut tidak diberikan secara adil dan samarata, Kecuali WAKTU

q Waktu adalah Sekarang, karena kemarin sudah lewat dan besuk belum pasti

q Waktu tidak dapat ditabung, atau disimpan seperti materi

q Hidup manusia dibatasi waktu (umur)

q Waktu harus digunakan sebaik dan seoptimal mungkin, Rugi waktu tidak dapat diganti. Peluang Usaha merupakan bagian dari waktu

Berbagai Macam Profil Wirausaha

1. Women Enterpreneur

2. Minority Enterpreneur

3. Imigrant Enterpreneur

4. Part Time Enterpreneur

5. Home Based Enterpreneur

6. Famly Owned Enterpreneur

7. Copreneurs

Karakteristik Jiwa Enterpreneur

q Mempunyai Visi dan Misi

q Kreatif dan Inovatif

q Mampu Melihat Peluang

q Orientasi Pada Kepuasan Konsumen

q Orientasi Pada Profit dan Pertumbuhan

q Berani Menanggung Risiko

q Berjiwa Kompetisi

q Cepat Tanggap & Gerak Cepat

Berjiwa Sosial dan Menjadi Dermawan (Pylantrophis

Bagaimana Menghemat Waktu

q Identifikasikan Tujuan-tujuan Khusus

q Bangkitkan Motivasi

q Tetapkan batas Waktu (Deadline)

q Buat Catatan Kecil

q Kerjakan hal-hal yg penting saja

q Gunakan Telpon, HP

q Tetapkan Waktu Untuk Kerja

q Ajukan Pertanayaan

q Berorientasi Pada Tindakan

q Lakukan Refleksi

q Siapkan diri untuk Pekerjaan setiap hari

q Bergurulah Pada pengalaman

Siapa Yang Tergolong Enterpreneur

q Pedagang, Saudagar

q Pengusaha & Businessman

q Konsultan & Kontraktor

q Industrialis

q Pialang (Broker)

q Pengusaha Waralaba

q Pengusaha Nirlaba

q Investor

q Dan Lain-lain

q Pengacara & Notaris

q Dokter, Mantri, Bidan, Dukun Bayi

q Seniman & Artis, Bintang Film

q Paranormal

q Presenter, Motivator Bisnis

q Arsitek, Insinyur

q Entertainer

q Perancang Busana

q Dan Lain-lain

Basic Enterpreneurship

q Enterpreneur, Bukan bakat atau turunan, Enterpreneur dibuat bukan dilahirkan

q Di Indonesia masih diperlukan minimal 4 juta Enterpreneur

q Enterpreneurship bukan sekedar pengetahuan, teknik atau keterampilan, tetapi lebih berorientasi pada sikap mental melalui proses diri dengan praktek dan pengalaman karena dorongan motivasi diri sendiri

q Seorang yg mempunyai wawasan Enterpreneurship belum tentu jadi pengusaha, bisa jadi intrapreneur (pegawai) atau sebagai social enterpreneurship

q Menjadi Enterpreneur, tidak dapat disuruh / dicetak spt sarjana, kecuali melalui kesadaran, keinginan, panggilan hidup, hasrat, motivasi kuat disertai belajar, kerja keras dan berfikir keras dari individunya sendiri dg segala resiko dan keberhasilan . Dan Lain-lain

Mental Pegawai VS Enterpreneur

q Jangan berjiwa kuli atau buruh, jangan bekerja asal-aslan, kuli bekerja dengan otot enterpreneur bekerja dengan otak, jadilah org yg mau bertanggungjawab terhadap yg telah dikerjakan

q Belajar menjadi pemimpin, sebelum menjadi pemimpin yg baik jadilah anak buah yang baik

q Tidak berjiwa konsumtif, tidak boros, belajar investasi & menabung, jangan besar pasak daripada tiang

q Enterpreneur selalu berjiwa dan berusaha mempunyai, menambah dan memelihara aset sebagai salah satu unsur modal

q Belajar menghitung & menganalisa resiko, sebab apapun yang dilakukan di dunia ini selalu punya resiko

q Hilangkan kebiasaan berkeluh kesah, biasanya org lain kurang simpati dg keluh kesah

q Hilangkan kebiasaan berkelit dari permasalahan dengan cara berdalih atau alasan. Biasakan mencari solusi

q Jangan cepat berpuas diri dan lupa daratan karena telah sukses, tapi belajar mawas diri dan syukur. Org yang puas diri biasanya kreativitasnya mandeg

q Jangan cepat berputus asa, setiap kesulitan pasti ada solusi, hadapi kesulitan sebagai tantangan bukan rintangan.

q Belajar selalu memenuhi comitment, jangan mengumbar janji tanpa bukti. Janji adalah hutang yg harus dibayar

q Selalu menjaga reputasi diri, tanpa merugikan/menjelekkan org lain. Reputasi seseorang diukur dari kinerja, comitmen & kemampuannya, yg akan dibuktikan dengan wak

q Selalu memperluas wawasan, banyak membaca & belajar yg berkaitan dg bisnis dan enterpreneurship

q Memperluas dan memelihara “personal network”, memperbanyak kawan dan kenalan dari berbagai macam profesi dan status di masyarakat

q Berusaha berinteraksi dan proaktif dengan pihak lain dg pola “ mutual benefit “ atau “win-win solution “. Jangan mau menang dan penak sendiri

q Belajar menjadi “ team player ” dalam “team work”. Ingat berhasil bukan karena diri sednri tetapi karena team work.

q Belajar melayani org lain dg sebaik-baiknya terutama pelanggan (costumers). Hilangkan jiwa feodal, selalu minta dfilayani dan tidak mau melayani

q Belajar mengelola stress gar terbiasa dan memiliki kesiapan kualitas mental yang stabil dalam menghadapi berbagai tekanan

q Belajar memanajemen waktu dengan sebaik-baiknya. Gunakan waktu utk hal-hal yg produktif dan positif. Waktu laksankan pisau bermata dua, jika anda tidak dapat memanfaatkan anda sendiri akan dibinasakan

q Belajar menjaga kebersihan, ketertiban, kerapian dilingkungan sendiri, karena merupakan bagian dari disiplin

q Belajar bertindak disiplin, cermat, akurat dan terencana, agar setiap aktivitas efektif dan efisien

q Miliki kesadaran dan kemampuan memelihara serta merawat aset (milik sendiri, perusahaan, instansi dan publik)

q Belajar menjadi orang kreatif dan inovatif, agar memiliki keunggulan kompetitif

q Miliki kepercayaan diri yang tinggi, sebagai modal utama meraih sukses

q Jadilah orang yang mandiri, tetapi dpt kerjasama dengan orang lain, saling memerlukan dan saling menguntungkan

q Miliki sikap susila dan sopan santun, ramah tamah

q Hilangkan sikap sombong, arogan, dan mental feudal

Sikap Mental yg Harus Dikikis

Dalam Buku “ Manusia Indonesia “, Karya : Muchtar Lubis

q Munafik atau Hypokrit

q Segan dan enggan bertanggung jawab atas perbuatannya, putusannya, kelakuannya, pikiranyya dan sebagainya.

q Bersikap & berperilaku Feodal

q Percaya Takhayyul

q Artistik, berbakat seni

q Lemah watak dan karakternya

BAB 2

Mutiara kata hikmah

Rosulullah SAW bersabda : “ Sesungguhnya dari sepuluh bagian (10 %) rezeki, sembilan bagian (90 %) terletak dalam perdagangan (bisnis) “. Al Hadist

Artinya : kita hendaknya memilih perdagangan (bisnis) sebagai cara untuk memperoleh penghasilan, karena perdag angan (bisnis) merupakan penghasilan yang besar dan penuh barokah (Fadhilah Tijarah, Pustaka Ramadhan, hal ; 19)

Profesi Dalam Kehidupan

Kiyosaki (1998), Dalam buku “Cash Flow Quadrant” , manusia dibagi 4 (empat) golongan dalam mencari nafkah

E =Employee (pegawai), Anda Bekerja untuk orang lain.

S = Self Employed (Pekerja Lepas), Anda memiliki pekerjaan sendiri

B = Business Owner (Pemilik Usaha), Orang lain bekerja untuk Anda

I = Investor (penanam Modal), Uang bekerja untuk Anda

Pegawai Vs Enterpreneur

Pegawai

1. Mencari Kerja

2. Meniti Karir

3. Hasil; Gaji & Tunjangan

4. Membayar PPH

5. Tidak Membangan mata rantai ekonomi

6. Hutang Bank untuk konsumtif

7. Mencari Kesejahteraan diri sendiri dan keluarga

8. Mempunyai peluang kaya rendah

9. Ada batas Usia Pensiun

10. Derajat kebebasan rendah

11. Mempunyai peran terbatas (manajer, eksekutif, operator, Administrasi, dll)

Enterpreneur

1. Menciptakan lapangan Kerja

2. Memb esarkan perusahaan

3. Menggaji Pegawai

4. Membayar PPN dan PPH pegawainya

5. Membangun mata rantai ekonomi

6. Hutang bank untuk kredit investasi

7. Mensejahterakan Pegawai

8. Peluang jadi orang kaya sangat besar

9. Tidak ada Batas Pensiun

10. Derajat Kebebasan Tinggi

11. Peran lebih luas & Kompleks (Pemimpin, Manajer,

Enterpreneur di IndonesiaKurang Berkembang

v Kompas, Rabu 6 April 2005, Judul Berita ; Mengharapkan Kembali Terobosan Dunia Usaha :

“ Panggung Ekonomi, demikianlah kita menyebutkan, merupakan bentuk pengabdian lain yang tidak kalah pentingnya dibandingkan panggung politik atau negara maupun panggung masyarakat madani. Sayang kita belum menghargai secara proporsional

v Pengaruh Pola pikir Tradisional

“ Orang yg menikuti orang banyak tidak akan pernah diikuti oleh orang banyak ( John Maxwell )

v Kurang Motivasi & Antusias

“ Antusiasme mudah menular, mulailah menyebar wabah ini ” ( Don Ward )

“ Antusiasme adalah keyakinan yang membara “ (George Adams )

v Sifat Insinyur yang Introvert

“ Hidup terdiri dari 10 % dari apa yang anda bentuk, dan 90 % bagian Anda dibentuk darinya “ ( Irving Benson )

v Pengaruh Etos Keberhasilan yg Kurang Menghargai Proses

v Berjiwa “Safety Player “

“ Terlalu Banyak orang mencari tempat aman dan selamat. Akibatnya banyak yang terpuruk ( Thomas Ryder)

v Lemah Dalam Leadership

“ Kekuatan satu kelompok adalah di dalam kekuatan pemimpinnya ” ( Vince Lombardy )

“ Pemimpin mencapai hasil melalui yang dipimpin “ (Patricia Fripp)

v Pengaruh Feodalisme gaya Baru

v Kerja ingin ringan, hasilnya ingin besar, dan tidak mau menanggung resiko

v Kurangnya Pendidikan Enterpreneurship

v Kurangnya dukungan Pemerintah Pusat & Daerah

Beda Tipis Birokrasi dan Premanisme

Menurut para pelaku usaha, dunia preman dan birokrasi di Indonesia hanya memiliki perbedaan tipis,yakni sebatas seragam dinas !.

Kata preman yang berarti perampok, penodong dan “preman” dalam Kamus Besar bahasa Indonesia Edisi Ketiga sejalan betul dengan kinerja “ oknum” di pelbagai jajaran birokrasi Indonesia.

Peras memeras untuk mengurus berbagai ijin dari tingkat kelurahan hingga pusat menjadi fasilitator, oknum pemerintah justeru menghambat kinerja perekonomian nasional.

Kompas, Sabtu 26 Maret 2005, halaman 35

Dukungan Pemerintah

Terhadap Enterpreneurship

Ü Tidak merepotkan pengusaha, yang mengakibatkan ekonomi biaya tinggi

Ü Tidak membebani pengusaha dan investor dengan peraturan yg menyulitkan

Ü Mempermudah dan mempercepat urusan legalitas dan ijin-ijin

Ü Pengurusan tanhah menjadi SHM, HGB dan HGU

Ü Pembangunan infrastruktur, daerah potensial ekonomi

Ü Pemerintah hendaknya b ertindak sebagi regulator, motivator, fasilitator, promotor dan mediator

Ü Pemerintah terbuka & proaktif u/ komunikasi dg Pengusaha

Manfaat Dukungan Pemerintah

Terhadap Enterpreneurship

Ü Ekonomi berjalan, ada msukan untuk APBD dan APBN

Ü Terciptanya lapangan kerja, mengurangi pengangguran

Ü Tercipta kesejahteran dan ketentraman sosial

Ü Roda ekonomi berputar, timbul mata rantai ekonomi

Ü Iklim ekonomi kondusif/tumbuh, banyak investor,

Ü Pemerintah berwibawa, rakyat percaya dan hormat, negara akan berkembang

Ü Mengurangi urbannisasi, pemerataan ekonomi, keadilan sosial

Anggapan Beberapa Orang

Tentang Enterpreneurship

Ü Mitos “ Terlalu Muda Untuk Memulai Bisnis “

Impikan apa yg berani Anda impikan. Lakukan apa yang berani Anda lakukan,

dan Jadilah apa yang berani Anda inginkan (Dr. Walter Doyle Staples)

Ingat : Bill Gates (pendiri Microsoft)

Susi Pudjiastuti (eksportir Indonesia )

Ü Mitos “ Terlalu Tua Untuk Menjadi PeBisnis “

Tidak pernah ada kata terlambat untuk menjadi seorang yang Anda Inginkan

(George Elliot)

Ü Mitos “ Tidak Mempunyai Modal “

Kita tidak memiliki maslah uang , Yang kita miliki adalah maslah IDE (Amy Rand)

Kekayaan adalah produk dari kapasitas Pemikiran Manusia ( Robert Schuller)

Ü Mitos “ Tidak Punya Cukup Pendidikan “

BAB 3

Apa Yang Dijual Enterpreneur

(Penjual Barang & Jasa)

Pada usaha penjualan barang, maka ntuk menghadapi kompetisi dan memperoleh kepuasan pelanggan, maka Enterpreneur perlu komitmen terhadap

v Harga Bersaing dan Wajar.

v Kualitas memadai dengan yang ditawarkan

v Waktu pengantaran yang tepat daan akurat

v Layanan purna jual (after sales service)

v Tuntutan selera pasar u/ produk-2 khusus

Untuk penjualan Jasa

Jasa adalah suatu kebutuhan manusia yang tujuannya untuk mendapatkan keamanan, kenyamanan, kepraktisan, penghematan waktu dll. Beberapa contoh usaha jasa antara lain:

v Pedngurusan perpanjangan STNK & mutasi kendaraan.

v Pembuatan SIM

v Perjalanan (tour & travel )

v Pembuatan sertifikat tanah

v Penyelenggaraan & peralatan pesta, perkawinan, dll

v Pengiriman TKI ke luar negeri

v Penjualan Rumah

Beberapa contoh usaha jasa antara lain:

v Keamanan & sekuriti

v Pengiriman barang & dokumen

v Pengobatan, kesehatan, pijat tradisional,

v Perencana & Pengawas Bangunan (Konsultan)

v Pemborong Bangunan (kontraktor)

v Pendidikan, kursus, pesantren, pengajian (nirlaba)

v Salon kecantikan, penitipan anak, Penjahit, Perbankan, Transportasi, Penerjemah, guide wisata,

Apa Yang Dijual Enterpreneur

Menjual IDE & SOLUSI:

v Latar belakang; Setiap manusia adalah unik, dan tetap ingin unik, satu sama lain berbeda dan ingin terlihat perbedaannya, antaral alin ; Jenis kelamin, etnis, agama, status pendidikan, status sosial, status ekonomi, status umur, status nikah, status profesi, dll

v Terkait status ekonomi dan status sosial, kebutuhan manusia akan terus meningkat, dari kebutuhan dasr sampai “ self esteem” (Abraham Maslow),

v Perubahan IPTEK mempengaruhi pola kebutuhan manusia

v Sistem ICT (Information & Comunication Technology), mempengaruhi perilaku dan kebutuhan manusia

v Manusia punya sifat bosan, senang pada hal-2 baru.

v Pertimbangan faktor-2 di atas, Enterpreneur harus mengembangkan bisnis dengan titik tolak menjual IDE dan Solusi

v Pengembangan IDE dengan dasar kreativitas dan inovasi sebagai peluang bisnis

v Kita harus tahu dan sadar, bahwa yang didinginkan manusia adalah “ VALUE “ sebagai konteks

v Perlu diketahui beberapa faktor yang dapat meningkatkan Value atau nilai jual

v Suatu produk (barang atau jasa) kelihatannya sama, tetapi masing-2 mempunyai “ nilai jual “ yang berbeda.

v Faktor-2 Nilai jual (value ) perlu dikaji dan terus dikembangkan

Faktor-2 Yang Mempengaruhi VALUE

1.

2. Aman (safety)

3. Cepat (Fast)

4. Teliti (accuracy)

5. Baru (new)

6. Indah (beauty)

7. Prestise (prestige)

8. Andal (Reliability)

9. Harum

10. Besar (big)

11. Mungil (tiny)

12. Praktis (practical)

13. Ringan

14. Status

15. Nyaman (comfort)

16. Tepat (on-time)

17. Beda (unique)

18. Bagus (nice)

19. Cantik (pretty)

20. Mewah

21. Awet

22. Enak (delicious)

23. Kecil (small)

24. Alami (natural)

25. Ringkas (simple)

26. Irit (economical

MASALAH HARGA

Sebetulnya tidak ada istilah murah atau mahal

dalam ukuran harga jual barang atau jasa, yang ada hanyalah mampu membeli atau tidak berdasarkan tingkat kemampuan ekonomi atau daya beli masing-2 Pembeli. Harga mahal hanya terjadi kalau kita membeli barang atau jasa jauh di atas kewajaran. Harga tidak pernah berbohong. Kadang-2 kita yang dibohongi harga

Kreativitas & Inovasi

Selain 25 Faktor tsb, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjual barang atau jasa adalah :

v Model Baru

v Teknologi Baru

v Trend Baru

v Suasanan Baru

v Warna, Corak, Rasa Baru

v Bentuk dan Penampilan Baru

Daur Hidup Produk

1. Tahap Disain & Pengembangan : rancangan produk, pengembangan, penerapan teknologi, materaial, uji coba, keandalan, ketahanan, kenyamanan (standar teknis & non teknis)

2. Tahap Pengenalan : promosi, pameran, iklan dll. (konsumen mengenal produk)

3. Tahap Pertumbuhan ; Konsumen sudah mulai mengenal, dan diharapkan banyak membeli.

4. Tahapa Pemantapan & Kematangan : Produk akan menuju ke puncak penjualan

5. Tahap Penurunan ; Produk mulai diajauhi pembeli

Penyebab Daur Hidup Produk

v Persaingan

v Perubahan & PerkembanganTeknologi

v Row Material Baru

v Konsep Produk Baru

v Tuntutan & Selera Konsumen

v Kenaikan BBM

v Stabilitas Politik

Resources

1. SDM

2. Teknologi

3. Metode

4. Peraltan/Mesin

5. Material

6. Modal

7. SDA

8. Informasi

9. Pelatihan

10. Penelitian

11. Peraltan/Mesin

12. Regulasi, Peraturan, UU, Perda, dll

PROSES

1. Enterpreneurship

2. Pemimpin

3. Organisasi

4. Manajemen

5. SDM

6. Lokasi

7. Alat Produksi

8. Teknologi Tepat Guna

9. Modal Investasi

10. Modal Kerja

11. Kemiteraan

12. Transportasi

13. ITC

14. Personal Network

PASAR

1. Kebutuhan Pasar

2. Pasokan

3. Pesaing

4. Pembeli

5. Harga

6. Kualitas

7. Waktu

8. Promosi

9. Distribusi

10. Info Pasar

11. Cara Pembayaran /Transaksi

12. Selera Pasar

13. Daya Beli

Lain-2

Inovasi Dan Pengembangan Kreativitas

Peter F. Drucker : Inovasi memiliki fungsi yg khas bagi wirausahawan.

q Fungsi utama dlm enterpreunership

q Menciptakan sumber daya produksi baru

q Menciptakan nilai potensi utk menciptakan modal

q Merubah kesempatan jadi ide utk dipasarkan

q Kombinasi visi utk menciptakan gagasan baik, dan

Keteguhan serta dedikasi untuk mempertahankan konsep melalui implementasi

Inovasi Dan Pengembangan Kreativitas

Fungsi Kreativitas dalam proses Inovasi.

q Kreativitas adalah pembangkit IDE, menghasilkan efektivitas dan efisiensi dalam sistem

q Dua Aspek Kreativitas ; PROSES & MANUSIA

q Proses, berorientasi tujuan, untuk mencapai solusi problem

q Manusia, Sumber Daya penentu solusi

Proses tetap sama, pendekatan bervariasi

Inovasi Dan Pengembangan Kreativitas (lanjt)

SIFAT PROSES KREATIF.

q Latar Belakang & Akumulasi Pengetahuan

q Proses Inkubasi

q Pengalaman Ide

q Evaluasi dan Implementasi

SIFAT PROSES KREATIF (Lanjt)

q Latar Belakang & Akumulasi Pengetahuan

q Membaca informasi berbagai hal

q Masuk himpunan profesi

q Rapat dan seminar profesional

q Diskusi subyek yg diminati dg teman-2

q Baca majalah, koran, jurnal, artikel sesui subyek yang diminati

q Cari setiap info yang berguna

Menaruh perhatian pada setiap masalah

SIFAT PROSES KREATIF (Lanjt).

q Proses Inkubasi : Alam bawah sadar seseorang utk dapat memerinci secara seksama informasi yg diperlukan. Aktivitas santai, jauhkan diri dari problem, biarkan pikiran bawah sadar sempat berkreasi utk. berkembang

q (langkah-2 penting) ;

q Lakukan aktivitas non energi pikir,

q Lakukan latihan secara rutin

q Bermain, game, olahraga, rekreasi, bersantai, dll

q Berdoa, sholat malam, meditasi

SIFAT PROSES KREATIF (Lanjt).

q Pengalaman Ide : Ide baru dan Inovatif sering muncul, saat sibuk dengan sesuatu yg tidak berhubungan dg perusahaan, pekerjaan, pengawsan. Misal sedang ada di WC, nyopir mobil, baca koran, Kadang-2 datangnya tak terduga.

q Cara mempercepat terjadinya pengalaman IDE;

q Mengimpikan suatu rencana

q Mengembangkan Hoby

q Bekerja di lingkungan nyaman

q Catat setiap IDE yg muncul

q Atur waktu istirahat ketika kerja

SIFAT PROSES KREATIF (Lanjt).

q Evaluasi & Implementasi : Langkah paling sukar, memerlukan semangat tinggi, disiplin & ketabahan. Enterpreneurship yg sukses dikenal dari IDEnya yg cemerlang & dpt diimplementasikan

q Saran untuk tahap ini;

q Pelajari proses perencanaan bisnis & aspek-2nya

q Berbagi IDE dg orang yg berpengalaman

q Perhatikan Intuisi dan persaan

q Pelajari Proses Penjualan

q Pelajari Kebijaksanaan & Praktik Organisasi

q Cari Saran & Masukan Positif dari Teman-2

CIRI ORANG KREATIF.

q Cerdas

q Punya Citra Diri Positif

q Peka Lingkungan & Perasaan Orang

q Termotivasi Terhadap Permasalahan Yg ada

q Menghargai Kemandirian

q Lebih Peduli pada Arti & Implikasi Problem daripada terhadap rincian yang rumit

MENGEMBANGKAN KREATIVITAS.

Proses pengembangan kreativitas lebih efektif jika dilatih secara konsisten,dan didesain untuk meningkatkan kreativitas

1) Mengenali Hubungan

Ø Cari perbedaan benda-2 yang ada disekeling kita

Ø Amati obyek-2 yg punya hubungan saling melengkapi

2) Latihan Kreatif

Ø Mur & Baut, Coklat & Es Krim, Suami & Istri

Ø Pemotong Rumput & Tanaman Tomat

Ø Bakso, Bakmi, Bakwan

Ø Manusia dan Air

LINGKUNGAN KREATIF.

1) Manajemen yang sistematis

2) Komunikasi yang terbuka

3) Hubungan baik dg pihak luar

4) Keprihatinan yang bervariasi

5) Kesediaan menerima perubahan

6) Kesenangan mencoba ide baru

7) Rasa takut, tidak berlebihan

8) Seleksi & Promosi karyawan berdasarkan prestasi

9) Penerapan teknik yang menimbulkan ide baru

INOVASI

q Proses Inovasi

q Jenis Inovasi

q Sumber Inovasi

q Menerapkan Inovasi

JENIS INOVASI

q Penemuan ;

q Pengembangan

q Duplikasi

q Sintesis

Ø Penemuan

Kreasi suatu produk, jasa, atau proses baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya, Konsep ini bersifat Revolosioner

Contoh, penemuan pesawat, telephon, dll

Ø Pengembangan

Pengembangan suatu produk, jasa, atau proses baru yang sudah ada, Konsep ini menjadikan aplikasi IDE yg berbeda

Contoh, McDonals’s, Hotel Holiday Inn, dll

Ø Duplikasi

Peniruan suatu produk, jasa, atau proses baru yang sudah ada, Konsep ini bukan duplikat saja tapi tambahan kreativitas, agar lebih laku

Contoh, Gigi palsu, hidung palsu dll

Ø Sintesis

Perpaduan konsep & faktor-2 yg sudah ada jadi formula baru. Merupakan pengambilan sejumlah IDE / produk yg telah ditemukan utk diaplikasi-kan dg cara baru

Contoh, Arloji oleh, Casio

BAB 4

Perencanaan Strategis

Perencanaan Strategis

1. Arti Perencanaan Usaha

2. Sifat Perencanaan Strategis

3. Visi Wirausahawan

4. Kelemahan Perencanaan Strategis

5. Nilai Perencanaan Strategis

Implementasi Perencanaan Strategis

1. Arti Perencanaan Usaha

Bagi Pihak Dalam

Ø Perencanaan Dalam Dokumen Tertulis

Ø Perkembangan aplikasinya dapat diketahui & dipantau dg jelas

Ø Perencanaan tertulis bersikap formal

Ø Melibatkan semua pihak dalam perusahaan

Bagi Pihak Luar

Ø Pihak Luar ; Konsumen, Distributor & Investor

Ø Distributor : jumlah produk, kualitas

Ø Investor ; Lahan baru penanaman Modal, perencanaan usaha berorientasi pasar

Ø Sebagai prasyarat kerjasma dengan pihak kedua, mendapatkan kredit usaha

Ø Kunci keberhasilan mendapat investasi

Sifat Perencanaan Strategis

Ada Lima Tahapan

Ø Memahami Perusahaan

Ø Tentukan Tujuan Jangka Pendek & Panjang

Ø Tentukan Tindakan Alternatif

Ø Implementasikan Tindakan Alternatif

Ø Analisis Hasil, Tindakan Langkah Selanjutnya

Visi Wirausahawan

Perencanaan merupakan transformasi visi kewirausahaan, meliputi 3 (tiga) Tahapan:

1. Komitmen Mulai Perencanaan

2. Pertanggungjawaban berdasarkan Kepercayaan

3. Pembentukan Pola Partisipasi Bawahan Dalam Pengembangan Perencanaan Strategis

Kelemahan Perencanaan Strategis

Berdasarkan hasil riset, ada 4 kelemahan perencanaan strategis :

1. Kelangkaan Waktu

2. Kurang Pengetahuan

3. Tidak/Kurang Memiliki Keahlian Khusus

4. Sikap Kurang Terbuka & Tidak Mudah Percaya

5. Nilai Perencanaan Strategis

Berdasarkan hasil riset, ada 5 tingkatan strategi ( TS ) sbb :

1. (TS 0) : Tidak mampu memprediksi penjualan, profit & implementasi laba thn depan

2. (TS 1) ; Sebatas penjualan tahun depan, tidak tahu penjualan usaha, laba perusahaan & rencana implementasi laba jangka panjang

3. (TS 2) ; Tahu penjualan usaha tahun depan, tapi tidak tahu profit & rencana implementasi

4. (TS 3) : Tahu penjualan perusahaan, tidak paham rencana implementasi profit

6. Implementasi Perencanaan Strategis

Pendekatan Model Strategis;

1. Pendekatan Manajamen Kesempatan

Ø Evaluasi Sumber Daya Internal

Ø Ramalan Kondisi Pasar Eksternal

Ø Evaluasi Kekuatan & Klemahan Perusahaan

Formulasikan Tujuan Perusahaan

Implementasi Perencanaan Strategis

Pendekatan Model Strategis(Lanjut) ;

2. Penedekatan Perencanaan Titik Awal

Ø Gunakan Tititk Awal Logis & Praktis

Ø Hindari Kesalahan Fatal sebab Dalam Pertimbangan Bagian Penting Perencanaan

Ø Metodologi berdasarkan Umpan Balik

Sifat Perencanaan Operasional

Proses Perencanaan Operasional

Ø Mengacu Jangka Pendek & Panjang

Ø Rencana Operasional

Ø Perlu dibentuk Kebijaksanaan Operasioanal Dalam ; Keuangan, Pemasaran, Produksi dan Manajemen.

Ø Kebijaksanaan Operasional; Panduan Pengambilan Keputusan & Tindakan

BAB 5

Pengembangan Rencana Perusahaan

Pengembangan Rencana

Perencanaan perlu Formulasi Tujuan &, Arah Masa Depan Perusahaan. Faktor-2 Penting Perlu Diperhatikan

Ø Tujuan yang realistis (spesifik, diukur & diatur )

Ø Komitmen (keluarga, partner & karyawan)

Ø Titik Awal (perkembangan dapat dievaluasi secara berkala)

Ø Fleksibilitas (kendala diantisipasi & strategi alternatif diformulasikan)

Pengembangan Rencana (Lanjut)

1. Menghindari Perangkap Tersamar Dalam Perencanaan

2. Rencana Perusahaan

3. Manfaat Rencana Perusahaan

4. Mengembangkan Visi Rencana Perusahaan

5. Rencana Perusahaan yang Lengkap

6. Panduan Menyusun Rencana Perusahaan

7. Elemen Rencana Perusahaan

Menghindari Perangkap Tersamar Dalam Perencanaan

Tidak Punya Tujuan Realistis

8. Tujuan yang akan dicapai lemah

9. Alokasi Waktu tidak cukup

10. Prioritas Pekerjaan kurang detail

11. Langkah mengambil tindakan kurang

Kegagalan Mengantisipasi Kendala yang timbul dalam Promo

12. Kurang Antisipasi problem yang akan datang

13. Lemahnya perencanaan

14. Tidak ada perencanaa alternatif

Tidak Adanya komitmen / Dedikasi

15. Mengulur waktu

16. Tidak menepati janji

17. Tidak berhasrat menginvestasikan uang pribadi

18. Bersifat boros

Kurang Menunjukkan Pengalaman

19. Tidak punya pengalaman bisnis

20. Tidak punya pengalaman usaha tertentu

21. Tidak paham industri perusahaan

1. Rencana Perusahaan

· Dokumen tertulis tentang perusahaan yang diusulkan, berupa ilustrasi status perusahaan saat diusulkan, kebutuhan yg diperlukan dan proyeksi hasil perusahaan,

· Dijelaskan aspek perusahaan : proyek, pemasaran, riset, manajmen, resiko, modal dan jadwal

· Sebagai proposal untuk memperoleh modal, pinjaman atau investasi

Manfaat Rencana Perusahaan

A. Manfaat Internal (bagi Enterpreneur)

1) Memandang usahanya kritis & Obyektif terkait ; waktu, usaha, riset dan disiplin

2) Cermat dalam berasumsi tajam dalam analisa persaingan, ekonomi dan finansial

3) Dapat mengukur perbandingan prediksi dengan hasil nyata, (terkait tujuan & sasaran)

4) Sebagai alat komuniaksi antar enterpreuneur dan sarana operasioanal untuk pedoman

B. Manfaat Eksternal (Sumber dana)

1) Rincian Informasi tentang potensi pasar dan segmentasi pasar

2) Laporan keuangan yang prospektif, merupakan jaminan kemampuan bayar hutang

3) Identifikasi resiko yang serius, memperkecil kegagalan

4) Informasi Evaluasi secara menyeluruh

5) Pedoman penilaian kemampuan individu & manajerial enterpreneur

Visi Rencana Perusahaan

v Sudut Pandang Enterpreneurship

v Kemampuan Menembus Pasar

v Bukan hanya teknologi, inovasi & kreativitas

v Prakiraan Finansial

v Proyeksi Finansial untuk evaluasi investasi

Rencana Perusahaan yg lengkap

1) Tampilan Fisik

ü Diketik, dijilid dengan bersih & rapi

ü Dijilid spiral lebih rapi dan kuat

2) Ketebalan

ü Maksimum 40 halaman

ü Disajikan efktif, efisien dan menarik perhatian

3. Sampul & Halaman Judul

ü Nama perusahaan, alamat, telepon, tahun penyusunan

Rencana Perusahaan yg lengkap

4) Ringkasan, berisi :

ü Status perusahaan

ü Produk barang/jasa yang dihasilkan

ü Manfaat bagi konsumen

ü Prakiraan keuangan

ü Tujuan 3 – 7 tahun mendatang

ü Jumlah Modal

ü Manfaat Bagi Investor

5) Daftar Isi

ü Daftar isi dan nomer halaman

ü Daftar Tabel (jika ada)

ü Daftar Gambar (jika ada)

ü Daftar calon customer (jika ada)

ü Dan lain-lain

Panduan Menyusun Rencana Perusahaan

1) Rencana Pendek yg dapat diterima

ü Cermat, jelas dan ringkas

ü Maksimal 40 halaman (tidak termasuk apendiks)

2) Sususnan Materi Rencana Perusahaan

ü Daftar Isi

ü Ringkasan

ü Apendiks, Gambar

ü Grafik

ü Bahasa bernada formal

ü Struktur bahasa baik dan benar

3) Orientasi Masa depan Perusahaan

ü Gaya menawan rencana perusahaan

ü Pengembangan arah & ramalan

ü Aktivitas yang akan dilakukan

4) Menghindari Pernyataan Berlebihan

ü Gaya menawan rencana perusahaan

ü Pengembangan arah & ramalan

ü Aktivitas yang akan dilakukan

5) Bukti Tim yang Efektif

ü Identifikasi kecakapan tiap personil

ü Kurikulum Vite

ü Latar belakang pendidikan, sertifikasi dll

6) Menarik Perhatian Pembaca

ü Halaman judul

ü Ringkasan

ü Cashflow, rencana pengembalian dana

ü Dll.

Bab I : Ringkasan

Bab 2 : Bagian Diskripsi Perusahaan

A. Diskripsi Umum Perusahaan

B. Latar Belakang Industri

C. Riwayat Perusahaan

D. Ciri Khusus Produk atau Jasa

Bab 3 : Bagian Pemasaran A. Riset & Analisis

1. Pasar sasaran (Konsumen)

2. Ukuran dan Trend Pasar

3. Persaingan

4. Estimasi

B. Rencana Pemasaran

1. Strategi Pasar (Penjualan & distribusi

2. Penetapan Harga

3. Periklanan dan Promosi

4. Estimasi

Bab 4 : Segmen Riset, Desain, dan Pengembangan

A. Rencana Pengembangan dan Desain

B. Hasil Riset Teknis

C. Kebutuhan Bantuan Riset

D. Struktur Biaya

Bab 5 : Segmen Manufaktur

A. Analisis Lokasi

B. Kebutuhan Produksi; fasilitas & Peralatan

C. Faktor Transportasi (Pemasok)

D. Supply Tenaga Kerja

E. Data Biaya Manufaktur

Bab 6 : Segmen Manajemen

A. Tim Manajemen ; Personil Inti

B. Struktur Hukum (Saham, Pemilikan, karyawan)

C. Lembaga Direktur, Konsultan, Penasihat dlsb

Bab 7 : Segmen Resiko

A. Problem yang penting

B. Kendala dan Resiko

C. Alternatif Tindakan

Bab 8 : Segmen Keuangan

A. Ramalan Keuangan

1. Laba & Rugi

2. Aliran Kas

3. Analisis Titik Impas

B. Sumber dan penggunaan Dana

C. Perencanaan Anggaran

D. Tahapan Pembiayaan

Bab 9 : Segmen Jadwal batas Waktu

A. Penetapan Waktu & Tujuan

B. Batas Akhir Waktu

C. Hubungan Peristiwa

Bab 10. Apendiks dan / Daftar Pustaka

BAB 6

Perencanaan Modal Perusahaan

Perencanaan Modal Perusahaan

1. Sumber Permodalan

2. Utang vs Ekuitas

3. Merencanakan Pinjaman

4. Strategi Pengajuan Pinjaman

5. Persetujuan Pinjaman

6. Sumber Pendanaan Lain

7. Pembiayaan Ekuitas

8. Pasar Modar Ventura

9. Kriteria Evaluasi Proposal

Perencanaan Modal Perusahaan

Bebearapa Pertanyaan Permodalan

1. Modal untuk usaha apa ? (Produk atau jasa)

Ø Lokasi, pembeli, segmen pasar, darimana diperoleh barang/jasa, harga & kualitas terjamin, cara pembayaran

2. Berapa besar modal yang diperlukan ?

Ø Rupiah, dolar, dll ?

3. Kapan Modal diperlukan

Ø Bertahap/tidak, waktu pengembalian, jaminan,

4. Berapa keuntungan akan dihasilkan ?

Ø Perhitungan biaya produksi & harga jual, reporting & pertanggungjawaban berkala, peralatan, tenaga kerja, produktivitas tenaga kerja, legalitas & ijin-2, rekening, prosedur kredit, pajak dll.

5. Kapan Modal akan dikembalikan

Ø Lama pinjaman, cash flow, bunga pinjaman, IRR (internal Rate of Return), BEP (Break Event Point), NPV (Net Present Value)

GAMBAR2

Sumber Permodalan (Lanjut

Modal Diri

Ø Kesehatan

Ø IPTEK

Ø Keterampilan

Ø Pengalaman

Ø Personal Network

Ø Mental & Sikap

Ø Reputasi

Ø HAKI

Materi Sendiri

Ø Uang Tunai

Ø Tabungan

Ø Surat berharga

Ø Rumah

Ø Tanah

Ø Kendaraan

Ø Perhiasan

Ø Piutang

Modal Usaha

Ø Uang Sendiri

Ø Patungan/ Pinjam

Ø Pinjam Aset

Ø Pinjam Bank

Ø Uang Muka/Termin

Ø Bursa Saham

Ø Kartu Kredit

Ø Piutang

1.1.Modal Diri (Lanjut)

4. HAKI = Hak Atas Kekayaan Intlektual, berupa

q Disain, rancang bangun & rekayasa

q Karya seni

q Mode atau fesyen

q Tulisan-2 berupa buku, makalah, opini dll

q Software

q Film, fotografi

q Musik, dll.

1.2.Modal Materi Sendiri

1. Biasanya didapat dari ; penyisihan hasil usaha ; gaji, ngobyek, dagang atau warisan

2. Modal materi dapat dijaminkan (sebagai agunan atau kolateral) untuk pinjaman, kredit dll

3. Modal materi yang paling bagus untuk agunan adalah kendaran bermotor ( merk, tahun & kondisi ), sertifikat tanah, rumah, deposito dan logam mulia

1.3. Modal Usaha

1. Modal Usaha dapat berupa Utang dan Ekuitas

2. Ekuitas (kekayaan) ; dicantumkan sebagai saham perusahaan dan dicatat dalam neraca perusahaan sebagai kekayaan.

3. Penambahan modal dan pengembangannya dapat melalui bursa saham atau go public atau menjual obligasi

4. Kinerja perusahaan dapat diukur dari ratio utang dan ekuitas (debt equity ratio)

GAMBAR 3

1. Sumber Permodalan (Lanjut)

1.4. Jenis Modal

Modal Investasi ; Digunakan untuk pembelian atau pengadaan untuk menunjang proses produksi. Yang termasuk Modal Investasi :

Ø Pembelian Tanah (utk. Pabrik, kantor, gudang,

Ø Pembangunan Pabrik

Ø Pengadaan Peralatan (Mesin, alat berat dll)

Ø Peralatan Kantor (komputer, meja, almari dll)

Modal Kerja ; Terdiri dari biaya tetap (Fixed Cost) dan biaya langsung (variable cost) :

1. Biaya Tetap ; Komponen biaya perusahaan yg tetap harus diperhitungkan ketika proses produksi sedang berjalan atau tidak, meliputi :

2. Biaya penyusutan

3. Gaji direksi & karyawan (tidak terlibat langsung dalam proses produksi)

Pemasaran, Bunga pinjaman, overhead perusahaan

1. Biaya Langsung ; Biaya untuk pembelian material atau komponen produksi / proyek, meliputi :

2. Pembelian tanah (untuk Properti)

3. Pembelian material bangunan (untuk proyek)

4. Gaji pegawai/karyawan yang terlibat langsung proses produksi (Upah Kerja )

5. Sewa alat, kendaraan dll (untuk proses produksi)

Pembelian perlengkapan kantor

Merencanakan Pinjaman

Ø Perlu untuk permulaan bisnis

Ø Dianjurkan walaupun punya uang cukup

Ø Kekurangan modal, alasan umum perusahaan kecil

Ø Jangka waktu pinjaman, tergantung kualitas rencana keuangan perusahaan

Perlu strategi yang utuh dan mencerminkan potensi keberhasilan perusahaan

Strategi Pengajuan Pinjaman

Ø Dana awal untuk pendekatan pendekatan

Ø Proyeksi aliran kas dan laporan keuangan

Ø Daftar pengajuan pinjaman, biasanya :

Ø Jumlah dan jangka waktu pinjaman

Ø Tujuan dan pemanfaatn pinjaman

Ø Cara & waktu pembayaran kembali

Ø Jaminan yang dimiliki

Alternatif perusahaan, jika pinjaman tidak disetujui

Persetujuan Pinjaman

Beberapa langkah strategis ;

Ø Penjelasan ringkas perusahaan

Ø Proyeksi perubahan umum 2 – 5 tahun

Ø Ringkasan pengalaman & personil inti

Ø Uraian ringkas produk / jasa yang ditawarkan

Ø Penjelasan ringkas ; pemasaran, penjualan, dan distribusi

Ø Konsumen & cara memenuhi kebutuhannya

Mengetahui competitor & cara mengatasinya

Sumber Pendanaan Lain

1. Kredit Perdagangan

Ø Diberikan supplyer yg menjual barang secara kredit, untuk perusahaan kecil yang tidak mendapat pendanaan

Ø Dicatat dalam neraca sebagai piutang

Ø Biasanya dibayar 1 – 3 bulan

Ø Suplyer memberikan kredit dengan tujuan marketing, untuk menarik konsumen

2. Pendanaan Piutang

Ø Pendanaan jangka pendek dari bank komersial,

Ø Agunan dapat berupa aktiva

2. Pendanaan Piutang (Lanjt)

Ø Pinjaman dengan notifikasi (non notifikasi)

Ø Pembeli produk diberikan rekening bank peminjam sebagai kepercayaan

Ø Penjual akan dibayar bank setelah pembeli mengisi rekening

3. Anjak Piutang (factoring)

Ø Pinjaman berupa penjualan piutang

Ø Aturan baku, pelaku membeli piutang peminjam dengan diskonto yang besarnya disepakati bersama

Ø Perusahaan Pembiayaan

Ø Pinjaman memberikan pinjaman berdasarkan jaminan aktiva seperti ; piutang, persediaan & peralatan

Ø Untuk marketing, bagi perusahaan yang tidak dapat pinjaman dari bank

Ø Biasanya dilakukan setelah pengiriman barang

Pinjaman Ekuitas

Modal Ekuitas : Uang yang diinvestasikan perusahaan tanpa obligasi legal untuk membayar jumlah pokok / bunga untuk investasi tersebut. Modal ekuitas dapat ditingkatkan melalui go public atau penjualan saham pada bursa efek. Manfaat go pubic adalah :

Ø Ukuran jumlah modal : Salah satu cara tercepat untuk peningkatan modal

Ø Likuiditas : pasar umum memberikan likuiditas, karena siap menjual saham

Ø Nilai : Pasar menempatkan saham perusahaan bergantiaan pada koorporasi

Ø Citra : dipandang sebgai perusahaan kuat, bonafid dll

Pasar Modal Ventura

Modal Ventura : sumber dana ekuitas yang penting, terdiri dari para profesional berpengalaman yg memberi kan jasa keuangan pada perusahaan baru berkembang, meliputi

Ø Modal awal & ekspansi

Ø Riset pasar & pemasaran, strategi, konsultasi manajemen, audit manajemen & evaluasi

Ø Bantuan negosiasi perjanjian teknis

Ø Bantuan sistem manajemen & akuntansi

Ø Bantuan pengelolan SDM dan perjanjiaan kerja

Ø Bantuan pengeloaan resiko & program asuransi

Ø Panduan penerapan berbagai peraturan pemerintah

Ø Hubungan dengan konsumen prospektif, pemasok dan ll.

BAB 7

Mendirikan Perusahaan Kecil

Perusahaan Kecil

v Dikelola secara mandiri

v Dimiliki perseorangan / sekelompok kecil

pemilik modal

v Ruang lingkup operasi terbatas

v Jumlah pekerja sekitar 10-50 orang

Perusahaan Kecil

v Bidang Usaha Jasa : Salon kecantikan, SPBU, restoran, cuci cetak film,

v Pedagang Eceran : toko roti, toko buku & majalah, toko kaset & CD,

v Grosir ; merupakan perantara antara produsen dan konsumen, misal ; makanan, minuman, pakaian, peralatan rumah tangga, bahan bangunan, dll

Perusahaan Kecil

v Perjalanan seribu mil dimulai dengan satu langkah

v Dikit-dikit jadi bukit

v Ada satu milyar rupiah, karena ada satu rupiah

v Start small and start now

1. Memulai & Mengelola Pers. Kecil

v Komitmen

v Pilihan bidang usaha (barang /jasa)

v Mendirikan perusahaan baru atau membeli perusahaan lain

v Menjadi pelaku pasar

2. Membuka Perusahaan Kecil

v Perencanaan Usaha

v Pembiyaan Modal

v Pengenalan pasar

v Pengelolaan karyawan

v Pencatatan Akuntansi

v Informasi (internet, yellow page, majalah, koran, dll)

3. Perencanaan Perusahaan

1. Uraian ringkas industri & produk atau jasa yang ditawarkan

2. Analisis pasar, kebutuhan produk dan sifat persaingan

3. Rencana pemasaran (lokasi, lambang, iklan dan peragaan)

4. Rencana Operasi (forcasting, proyeksi keuangan, prosedur akuntansi dan persyaratan SDM)

5. Rencana Permodalan

Bab I

Pembukaan

Bab II

Latar Belakang

Bab III

Tim Manajemen

Bab IV

Rencana Keuangan

Bab V

Modal yang diperlukan

Bab VI

Rencana Pemasaran

Bab VII

Analisa Lokasi

Bab VIII

Rencana Manufaktur

Bab IX

Appendiks

4. Pembiayaan Perusahan

1. Investasi Pemilik

Ø Tabungan pribadi, jual mobil, saham dll

2. Investasi dari Keluarga dan Teman

Ø Hati-2 dalam pengelolaan

Ø Adanya pemisahan yg jelas dg uang pribadi

3. Perbankan

Ø Kredit UKM

Ø Perlu proposal

5. Kelebihan Perusahan Kecil

1. Fleksibel

Dikelola pemiliknya, cepat bereaksi thd perubahan pasar, pengembangan ide produk lebih cepat

2. Lebih jelas dalam pengoperasian

Lebih sederhana dibanding perusahaan besar, jumlah pekerja sedikit, beroperasi dengan modal kecil,

3. Pelayanan yang akrab

Lebih memungkinkan pelayanan dilakukan akrab & santun, perhatian konsumen lebih besar

6. Kekurangan Perusahan Kecil

1. Keterbatasan kecakapan Manajerial

Pemilik biasanya kurang memiliki variasi keterampilan, banyak yang tidak professional

2. Kesulitan Pengembangan Dana

Sulit mendapatkan dana pembiayaan, bersaing dengan perusahaan besar untuk mendapatkan dana investasi, bunga bank lebih besar pada perusahaan kecil. Penyan-dang dana biasanya kurang percaya

7. Faktor-2 Penyebab Kegagalan

1. Jumlah Pesaing, tidak ada pembeli, sulit melakukan perubahan,

2. Tingkat bunga tinggi, kekurangan modal

3. Perekonomian tidak menentu

4. Kesalahan Manajemen, rencana perusahaan kurang jelas

5. Kesulitan Pengembangan Dana

8. Upaya Untuk Keberhasilan

1. Pertumbuhan Penjualan

Ø Alasan ;Konsumen menyukai produk / jasa yg dibeli

Ø Cara mengetahui ;Pertumbuhan melebihi yang terjadi pada periode yang sama pada tahun sebelumnya,

Ø Cara mengembangkan :mengetahui alasan konsumen membeli kembali

8. Upaya Untuk Keberhasilan

2. Harga Yang Kompetitif

Ø Alasan : Mengikuti keberhasilan perusahaan yg jadi acuan

Ø Cara mengetahui :Konsumen datang & pergi silih berganti

Ø Cara pengembangan ; Selalu menganalisa cara-cara untuk mengurangi biaya

8. Upaya Untuk Keberhasilan

3. Kualitas Tinggi

Ø Alasan : Informasi konsumen dari mulut ke mulut

Ø Cara mengetahui : Komentar konsumentar dan survey di lapangan

Ø Cara pengembangan ; Mengembangkan program secara berkesinambungan.

9. Bentuk Perusahaan

1. Usaha Mandiri

Dapat berupa usaha mandiri, usaha modal bersama (parnership), koperasi, dan perseroan terbatas (CV).

Kelebihan Usaha Mandiri

Ø Mudah didirikan dengan modal terbatas

Ø Keuntungan usaha milik pribadi

Ø Pengawasan langsung saat operasional

9. Bentuk Perusahaan (Lanjutan)

Kekurangan Usaha Mandiri

Ø Pertanggungjawaban hukum tidak terbatas

Ø Kesulitan mengembangkan modal

Ø Keterbatasan keahlian manajemen

Ø Sulit mendapatkan karyawan profesional

Ø Kehidupan perusahaan tidak stabil

Ø Seluruh kerugian ditanggung oleh pelaku usaha

9. Bentuk Perusahaan (Lanjutan)

2. Usaha Bersama (Partnership)

Perusahaan yg dikelola dua orang atau lebih dengan ikatan perjanjian formal secara notariat.

Setiap orang dapat memberikan konstribusi dalam bentuk ; uang, skill, perlengkapan/ peralatan usaha, manajemen tugas masing-2, kompensasi (gaji, pembagian laba)

9. Bentuk Perusahaan (Lanjutan)

Positif & Negatif Partnership

Aspek positif

Ø Mudah didirikan

Ø Ketersediaan Modal

Ø Keanekaragaman kecakapan dan keahlian

Ø Keluwesan

9. Bentuk Perusahaan (Lanjutan)

Positif & Negatif Partnership

Aspek negatif

Ø Ketidakterbatasan kewajiban

Ø Potensi terjadinya konflik

Ø Pembagian laba

BAB 8

Mendirikan Perusahaan Kecil

Perusahaan Kecil

v Dikelola secara mandiri

v Dimiliki perseorangan / sekelompok kecil

pemilik modal

v Ruang lingkup operasi terbatas

v Jumlah pekerja sekitar 10-50 orang

Perusahaan Kecil

v Bidang Usaha Jasa : Salon kecantikan, SPBU, restoran, cuci cetak film,

v Pedagang Eceran : toko roti, toko buku & majalah, toko kaset & CD,

v Grosir ; merupakan perantara antara produsen dan konsumen, misal ; makanan, minuman, pakaian, peralatan rumah tangga, bahan bangunan, dll

Perusahaan Kecil

v Perjalanan seribu mil dimulai dengan satu langkah

v Dikit-dikit jadi bukit

v Ada satu milyar rupiah, karena ada satu rupiah

v Start small and start now

1. Memulai & Mengelola Pers. Kecil

v Komitmen

v Pilihan bidang usaha (barang /jasa)

v Mendirikan perusahaan baru atau membeli perusahaan lain

v Menjadi pelaku pasar

v Informasi (internet, yellow page, majalah, koran, dll)

2. Membuka Perusahaan Kecil

1. Perencanaan Usaha

2. Pembiyaan Modal

3. Pengenalan pasar

4. Pengelolaan karyawan

5. Pencatatan Akuntansi

3. Perencanaan Perusahaan

1. Uraian ringkas industri & produk atau jasa yang ditawarkan

2. Analisis pasar, kebutuhan produk dan sifat persaingan

3. Rencana pemasaran (lokasi, lambang, iklan dan peragaan)

4. Rencana Operasi (forcasting, proyeksi keuangan, prosedur akuntansi dan persyaratan SDM)

5. Rencana Permodalan

Bab I

Pembukaan

Bab II

Latar Belakang

Bab III

Tim Manajemen

Bab IV

Rencana Keuangan

Bab V

Modal yang diperlukan

Bab VI

Rencana Pemasaran

Bab VII

Analisa Lokasi

Bab VIII

Rencana Manufaktur

Bab IX

Appendiks

4. Pembiayaan Perusahan

1. Investasi Pemilik

Ø Tabungan pribadi, jual mobil, saham dll

2. Investasi dari Keluarga dan Teman

Ø Hati-2 dalam pengelolaan

Ø Adanya pemisahan yg jelas dg uang pribadi

3. Perbankan

Ø Kredit UKM

Ø Perlu proposal

5. Kelebihan Perusahan Kecil

1. Fleksibel

Dikelola pemiliknya, cepat bereaksi thd perubahan pasar, pengembangan ide produk lebih cepat

1. Lebih jelas dalam pengoperasian

Lebih sederhana dibanding perusahaan besar, jumlah pekerja sedikit, beroperasi dengan modal kecil,

1. Pelayanan yang akrab

Lebih memungkinkan pelayanan dilakukan akrab & santun, perhatian konsumen lebih besar

6. Kekurangan Perusahan Kecil

1. Keterbatasan kecakapan Manajerial

Pemilik biasanya kurang memiliki variasi keterampilan, banyak yang tidak professional

1. Kesulitan Pengembangan Dana

Sulit mendapatkan dana pembiayaan, bersaing dengan perusahaan besar untuk mendapatkan dana investasi, bunga bank lebih besar pada perusahaan kecil. Penyan-dang dana biasanya kurang percaya

7. Faktor-2 Penyebab Kegagalan

1. Jumlah Pesaing, tidak ada pembeli, sulit melakukan perubahan,

2. Tingkat bunga tinggi, kekurangan modal

3. Perekonomian tidak menentu

4. Kesalahan Manajemen, rencana perusahaan kurang jelas

5. Kesulitan Pengembangan Dana

7. Faktor-2 Penyebab Kegagalan

1. Jumlah Pesaing, tidak ada pembeli, sulit melakukan perubahan,

2. Tingkat bunga tinggi, kekurangan modal

3. Perekonomian tidak menentu

4. Kesalahan Manajemen, rencana perusahaan kurang jelas

5. Kesulitan Pengembangan Dana

8. Upaya Untuk Keberhasilan

1. Pertumbuhan Penjualan

Ø Alasan ;Konsumen menyukai produk / jasa yg dibeli

Ø Cara mengetahui ;Pertumbuhan melebihi yang terjadi pada periode yang sama pada tahun sebelumnya,

Ø Cara mengembangkan :mengetahui alasan konsumen membeli kembali

8. Upaya Untuk Keberhasilan

2. Harga Yang Kompetitif

Ø Alasan : Mengikuti keberhasilan perusahaan yg jadi acuan

Ø Cara mengetahui :Konsumen datang & pergi silih berganti

Ø Cara pengembangan ; Selalu menganalisa cara-cara untuk mengurangi biaya

8. Upaya Untuk Keberhasilan

3. Kualitas Tinggi

Ø Alasan : Informasi konsumen dari mulut ke mulut

Ø Cara mengetahui : Komentar konsumentar dan survey di lapangan

Ø Cara pengembangan ; Mengembangkan program secara berkesinambungan.

9. Bentuk Perusahaan

1. Usaha Mandiri

Dapat berupa usaha mandiri, usaha modal bersama (parnership), koperasi, dan perseroan terbatas (CV).

Kelebihan Usaha Mandiri

Ø Mudah didirikan dengan modal terbatas

Ø Keuntungan usaha milik pribadi

Ø Pengawasan langsung saat operasional

9. Bentuk Perusahaan (Lanjutan)

Kekurangan Usaha Mandiri

Ø Pertanggungjawaban hukum tidak terbatas

Ø Kesulitan mengembangkan modal

Ø Keterbatasan keahlian manajemen

Ø Sulit mendapatkan karyawan profesional

Ø Kehidupan perusahaan tidak stabil

Ø Seluruh kerugian ditanggung oleh pelaku usaha

Ø 9. Bentuk Perusahaan (Lanjutan)

Ø 2. Usaha Bersama (Partnership)

Ø Perusahaan yg dikelola dua orang atau lebih dengan ikatan perjanjian formal secara notariat.

Ø Setiap orang dapat memberikan konstribusi dalam bentuk ; uang, skill, perlengkapan/ peralatan usaha, manajemen tugas masing-2, kompensasi (gaji, pembagian laba)

9. Bentuk Perusahaan (Lanjutan)

Positif & Negatif Partnership

Aspek positif

Ø Mudah didirikan

Ø Ketersediaan Modal

Ø Keanekaragaman kecakapan dan keahlian

Ø Keluwesan

9. Bentuk Perusahaan (Lanjutan)

Positif & Negatif Partnership

Aspek negatif

Ø Ketidakterbatasan kewajiban

Ø Potensi terjadinya konflik

Ø Pembagian laba

BAB 9

Mendirikan Perusahaan Keluarga

Perusahaan Keluarga

Ciri dari perusahaan ini adalah, adanya keterlibatan keluarga baik dalam hal kepemilikan (saham) maupun dalam opersaional perusahaan. Biasanya pengambilan keputusan dilakukan non formal (bersifat kekeluargaan)

Perusahaan Keluarga

1. Keterlibatan Keluarga dalam perusahaan

2. Hubungan antara keluarga & Perusahaan

3. Prioritas Kepentingan antara Keluarga & Perusahaan

4. Faktor Positif & Negatif Keterlibatan keluaraga

5. Peran Hubungan Keluarga

6. Potensi Konflik

7. Susksesi Perusahaan

1. Keterlibatan Keluarga

v Dua atau lebih anggota keluarga yang terlibat

v Lingkup dan skala keterlibatan

v Variasi keterlibatan

2. Hubungan antara keluarga & perusahaan

1. Perusahaan bertujuan mencari laba sesuai etika bisnis yang berlaku

2. Keluarga bertujuan mencari kesejahteraan

3. Perlu pemahaman & persepsi yang sama

4. Tidak boleh ada perbedaan kepentingan

5. Kultur dan manajemen perusahaan dibedakan dengan rumah tangga

3. Prioritas Kepentingan

1. Tentukan prioritas kepentingan keluarga dan kepentingan perusahaan

2. Pengambilan keputusan cukup sulit

3. Hubungan kerja antara pimpinan dan non pimpinan

4. Kadang kepentingan lebih diprioritaskan dari pada kepentingan perusahaan

5. Kebijakan lebih dipengaruhi hubungan keluarga dari pada kepentingan perusahaan

4. Faktor positif keterlibatan keluarga

1. Hubungan antar keluarga secara karakteristik dan kepribadian sudah dikenal sebelumnya

2. Faktor komunikasi lebih mudah

3. Rasa kebersamaan memiliki perusahaan dapat memberikan motivasi kerja keras

4. Jika perusahaan rugi keluarga tidak akan meninggalkan

5. Komitmen tinggi mempertahankan dan mengembangkan perusahaan

5. Peran hubungan keluarga

1. Akan berkembang secara berkesinambungan

2. Pengelolaan secara seimbang antara bisnis dan keluarga, terutama skala prioritas waktu dan aktivitas

3. Sejak dini telah dipikirkan “suksesi “ untuk generasi penerusnya.

4. Minat anak sebagai calon penerus thd dunia bisnis

5. Penunjukan anak secara obyektif berdasarkan bakat, kemampuan dan kepemimpinan

6. Hubungan bisnis berdampak positif terhadap hubungan keluarga

6. Potensi Konflik Perusahaan Keluarga

1. Perbedaan perangai, kebiasaan dan bakat yang berbeda dari anggota keluarga

2. Munculnya anggota baru karena adanya pernikahan dan kelahiran anak/cucu

3. Pembagian warisan

4. Konflik beresiko bangkrut dan perusahaan dijual

7. Suksesi Kepemimpinan

1. Tekanan & Kepentingan dari pihak luar

Ø Anggota keluarga

Ø unsur di luar keluarga

2. Konflik dalam keluarga

3. Kejadian tidak terduga

7. Suksesi Kepemimpinan (Lanjut)

1. Tekanan & Kepentingan baik dari dalam maupun dari luar perusahaan (anggota keluarga sendiri dan karyawan perusahaan )

Ø Persaingan antara Keluarga

Ø Keluarga sebagai anggota Karyawan

2. Konflik dalam keluarga

3. Kejadian tidak terduga

8. Kejadian Memaksa Suksesi

1. Kematian & Masalah Warisan

2. Sakit dan ketidakmampuan fisik

3. Patah semangat & Pengunduran diri (pensiun), atau secara mendadak

4. Kemunduran usaha

5. Kesulitan Finansial

9. Mengembangkan strategi Suksesi

1. Memahami Aspek-2 kontekstual (waktu, jenis perusahaan, Kemampuan & Kecakapan Manajer dan Faktor lingkungan )

2. Mengidentifikasi tingkat kemampuan suksesor

Ø Pengetahuan bisnis yang memadai

Ø Kejujuran & kemampuan berdasarkan bakat

Ø Kesehatan fisik yang prima

Ø Kecerdasan & Persepsi

9. Mengembangkan strategi Suksesi (lant)

2. Mengidentifikasi tingkat kemampuan suksesor

Ø Semangat kerja yang tinggi

Ø Kecocokan dengan bisnis usaha

Ø Kegigihan, kreativitas & Inovatif

Ø Kestabilan & Kedewasaan mental

Ø Kemampuan menyususn & mengorganisir rencana

Ø Dan Lain-2

9. Mengembangkan strategi Suksesi (Lanjt)

3. Memahami kekuatan yang berpengaruh

a) Budaya Perusahaan & Keluarga

q Lingkungan Perusahaan

q Tahap perkembangan perusahaan

q Norma & Tradisi Perusahaan

q Pengaruh kekuatan & budaya keluarga

q Nilai & Motivasi diri apemilik

b) Perhatian Pemilik

q Kepemimpinan & kepercayaan Pemilik

q Keterlibatan Keluarga dlm Unit Kerja

q Peran masa depan keluarga

q Jumlah kompetensi kepemimpinan

q Pendidikan anggota keluarga

q Sumber daya pihak keluarga & perusahaan

10. Merencanakan Rencana Suksesi

Ada 4 tahapan perlu diperhatikan agar suksesi tidak

menimbulkan masalah

1. Komitmen anggota keluarga

2. Identifikasi Suksesor

3. Perusahaan harus tetap bertahan & berkembang

4. Permufakatan Rencana

Peran hubungan keluarga

1. Akan berkembang secara berkesinambungan

2. Pengelolaan secara seimbang antara bisnis dan keluarga, terutama skala prioritas waktu dan aktivitas

3. Sejak dini telah dipikirkan “suksesi “ untuk generasi penerusnya.

4. Minat anak sebagai calon penerus thd dunia bisnis

5. Penunjukan anak secara obyektif berdasarkan bakat, kemampuan dan kepemimpinan

6. Hubungan bisnis berdampak positif terhadap hubungan keluarga

BAB 9

Perusahaan Waralaba (Franchise)

Perusahaan Waralaba/Franchise

Merupakan salah satu sistem atau model distribusi yang digunakan produsen untuk mengirimkan barang kepada konsumen dan melakukan distribusi yang berkembang

1. Latar Belakang

v Franchise dari bhs perancis “ franchir” artinya : membebaskan dari perbudakan

v Arti Umum; memberi hak positif utk melakukan atau menggunakan sesuatu secara komersial

v Pada umumnya hak tersebut mencakup penggunaan nama atau metode kerja yang telah dikenal dan dimiliki oleh orang lain

v Asosiasi Franchise Internasional : Franchise adalah hubungan antara dua pihak (franchisor & franchise ), dimana pengetahuan, citra, keber hasilan, manufaktur, dan teknik pemasaran pihak franchise diperoleh dari pihak franchisor. Seseorang yang membeli frnachise berarti ia telah membeli perusahaan yang telah dikemas

v Telah dikenal sejak abad pertengahan sebagai model tempat enjualan (outlet)

v Franchise pertama kali ; Mesin jahit Singer

v Waralaba (franchise), kini berkembang pesat dan merupakan cara untuk memiliki perusahaan dengan menjalin kontrak antara enterprenurship dan pemilik franchise

v Contoh; KFC, McD, Pizza Hut dll

v Franchise adalah kontrak perijinan nama, merk dagang, dan logo perusahaan yang berisi :

v ikhtisar peraturan pengoperasian

v Jasa yang disediakan franchisor

v Persyaratan keuangan

v Persetujuan pembelian peralatan sesuai standar

v Sistem penjualan & pelayanan

v Bantuan manajemen, akuntansi, pelatihan dll

2. Jenis Waralaba/Franchise

1. Waralaba Pabrik-Pengecer

Ø Pabrik memberi ijin pada Pengecer untuk menyimpan & memasarkan produknya

Ø Contoh ; kendaraan bermotor, peralatan pertanian, produk minyak & gas, sepatu dll

2. Waralaba Pabrik-Grosir

Ø Franchise melakukan aktivitas produksi dan mendistribusi kan & mengawasinya pada pengecer

Ø Contoh ; produk minuman, bir, fanta, coca cola, the botol dll

3. Waralaba Grosir-Pengecer

Ø Grosir mensponsori waralaba eceran

Ø Franchisor mencari pengecer independen untuk menjadi Franchise dengan menjalin kontrak

4. Waralaba Nama Perusahaan

Ø Franchisor punya nama perusahaan yang dikenal dan terbukti sangat menguntungkan

Ø Contoh ; Holiday Inn, Sheraton Inn, KFC dll

3. Sifat Hubungan Waralaba/Franchise

Berupa perjanjian Kontrak; mengatur

1. Kebebasan melakukan & menggunakan merk

2. Pengendalian & distribusi produk / jasa

3. Sistem pembayaran,

4. Perpanjangan kontrak

5. Pemeliharaan standar operasi

6. Pengendalian manjemen, pengambilan keputusan bersama, pertukaran SDM, pelatihan dll

4. Evaluasi Hubungan Waralaba

1. Franchisor

Ø Akusisi Modal

Ø Mengurangi Biaya Pemasaran

Ø Kewirausahaan

2. Franchise

Ø Perusahaan & metodenya telah teruji & terbukti profit

Ø Bermula dengan produk/jasa yg telah dikenal

Ø Dapat memperoleh bantuan dalam bebarapa bidang

5. Evaluasi Perjanjian waralaba

1. Biaya awal & perpanjangan

q Franchisor perlu biaya awal untuk ; modal kerja, sewa/ beli lokasi usaha, pelatihan, asuransi dll

2. Lokasi Usaha & Fasilitas

q Lokasi sangat menentukan keberhasilan

q Ada perbedaan setiap jenis usaha, misal outlet pakaian, minuman, properti, jasa, kursus dll

q Mencari lokasi dapat menggunakan perantara

q Pengasruh bebarapa aspek lingkungan, pemerintak harus jadi pertmbangan utama

6. Jangka Waktu Pemutusan & Pengalihan Kontrak

1. Jangka Waktu

q Biasanya sd 10 – 20 tahun

q Pada umumnya ditentukan sewa guna usaha atas properti

2. Pemutusan Hubungan

q Franchise tidak bisa bekerjasama, salah kelola atau gagal usaha

q Franhise biasanya pada posisi lemah

3. Pengalihan Kontrak

q Dalam perjanjian sudah ada klausul

q Dapat dibeli kemabali setelah pemutusan hubungan kontrak

q Dialihkan ke perusahaan/orang lain

7. Keunggulan & Kekurangan Franchise

1. Keunggulan

Ø Bantuan & Pelatihan Manajemen

Ø Konsep perusahaan, Produk & Nama yang telah dikenal

Ø Bantuan Keuangan

Ø Kepemilikan

2. Kelemahan

Ø Biaya Awal Tinggi

Ø Pembatasan Kebebasan Beroperasi

Ø Kepemilikan Orang lain (Tidak dapat menjadi milik sendiri)

BAB 12

Membangun Usaha Memperluas Pergaulan

v Philip B. Crosby ;

Relationship determine success

v Noel M. Ticky, (University of Michigan) ; The people can be tought how network operate, hot to establish new networks, what network already exist, how to improve existing network, what kind of relationship are desirable or undesirable

Ø Manusia mahluk sosial, perlu bermasyarakat.

Ø Manusia mempunyai banyak latar belakang dan keanekaregaman seperti ; usia, jenis kelamin, status sosial, pendidikan, ekonomi, profesi, agama, kebangsaan, etnik, budaya, etika, dll

Ø Hasil Riset : 85 % enterpreneurship sukses, karena kemampuan bergaul, 15 % karena kemampuan teknis

Faktor Penting Pergaulan

1. Saling mengerti & memahami (mutual understanding)

2. Saling bermanfaat (mutual benefit)

3. Saling menerima dan memberi (take & give)

4. Saling mempercayai (mutual trust)

5. Amanah, tidak munafik (comitment)

Manfaat Pergaulan

v Kenal dan dikenal

v Mengenali kekuatan & kelemahan diri sendiri

v Menjadi orang yang percaya diri

v Mengenali potensi yang dimiliki

v Menambah wawasan

v Memiliki rasa humor

v Menunjang karir & pekerjaan

Manfaat Pergaulan (Lanjt)

v Menjadi manusia punya visi

v Menjadi manusia kreatif & inovatif

v Memiliki kemampuan bicara & komunikasi

v Menumbuhkan jiwa empati & sikap simpati

v Melatih & membiasakan diri bisa bermanfaat bagi orang lain

v Mudah mendapatkan informasi

Manfaat Pergaulan (Lanjt)

v Menumbuhkan peluang bisnis

v Mempunyai personal network & mampu membina keakraban

v Hidup gembira & optimis

v Hidup lebih mudah, banyak teman untuk diminta pertolongan

v Bisa bekerjasama dengan orang lain

2. Bergaul Harus Dibiasakan

Tidak cukup mengerti dan menyadari pentingnya bergaul, tapi enterpreuner harus memiliki kemampuan bergaul dengan latihan & membiasakan sebagai :

q Hasil olah pikir (tumbuh pola pikir rasional, realistis & pragmatis)

q Hasil olah rasa ( tumbuh jiwa empati dan sikap simpati)

q Hasil ucapan (saling komunikasi dg baik, saling mengerti dan tukar informasi)

q Hasil perbuatan, karya nyata & prestasi

3. Perbedaan Org Bergaul & Tidak Bergaul

Orang Bergaul

q Terbuka

q Open Mind (berpikiran terbuka)

q Extrovert (membuka diri)

q Empathy

q Percaya diri

q Hablumminannas

q Mampu Berkomunikasi

q Berani minta maaf

q Demokratis

q Win-win Solution

q Berani karena benar

q Punya rasa humor

q Bisa memimpin & dipimpin

q Bisa Diskusi

q Tidak “Perhitungan “

q Supel

q Cepat Tanggap

q Intropeksi Diri

Orang Tidak Bergaul

q Tertutup

q Close Mind (berpikiran tertutup)

q Introvert (sulit membuka diri)

q Egois

q Rendah diri

q Hablumminannas rendah

q Komunikasi searah (rendah)

q Tidak punya rasa bersalah

q Otoriter

q Mau menang sendiri

q Pengecut, penakut

q Garing (kering), kaku

q Tidak bisa mimpin & dipimpin

q Pasif

q Pelit, Tamak

q Kaku

q Cuek & Telat Mikir

q Selalu merasa paling benar

3. Personal Networking

John Naisbitt (Megatrends): Networks exist to foster self help, to exchange information, to change society, improve productivity and work life, and to show resources. They are structured to transmit information in a way that is quicker, more high touch, and more energy-efficient than any other process we know

Dlm bhs Inggris; Networking = Schmoozing, artinya ; pergaulan. Dua katagori Networking

Ø Networking terencana (strategis

Orang yg dihubungi dg maksud tertentu, biasanya ada pihak mediator

Ø Networking tidak terencana (serendipity)

Pertemuan kebetulan (tidak terencana0, yang akhirnya mengarah saling menguntungkan

Hendaknya anda memperkembangkan kesopanan yang setinggi-tingginya, sehingga tindak-tanduk anda yang baik itu memang sesuai dengan kesopanan batin anda. Bertolak dari motif-motif yang mulia, jujur dalam menilai sesuatu, berusaha dalam memahami pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan sesama, untuk dalam perbincangan kadang-kadang berdam pada waktu yang tepat, itulah beberapa cara yang bisa menumbuhkan rasa kesopanan anda

Gagasan-gagasan, pikiran yang segar dan membangun, yang menimbulkan cara-cara yang bersusila, sungguh merupakan suatu milik yang berharga sekali. Dengan sikap ramah tamah, anda dengan mudah bisa merebut hati orang lain sehingga menjadi kawan untuk seumur hidup

(Greenville Kleiser, Membina Kepribadian Enterpreneurship, Pioner Jaya, Bandung, 2001, halaman ; 147 )

BAB 13

Risiko & Kegagalan

1. Pendahuluan

Risiko kegagalan dalam enterpreneurship adalah sama dengan peluang kesuksesan.

Risiko tidak mungkin dihindari. Semakin besar rencana keuntungan suatu usaha semakin besar peluang resiko yang terjadi

2. Pengertian Risiko

q Risiko kesempatan/peluang terjadinya kerugian

q Risiko problem terjadinya kerugian

q Risiko adalah suatu ketidakpastian

q Risiko adalah penyimpangan (deviasi) aktual dari yang diharapkan

q Risiko adalah probabilitas suatu hasil akan berbeda dari yang diharapkan

2. Penyebab Terjadinya Risiko

q Salah perencanaan (produksi, pasar & harga)

q Salah antisipasi pasar dan kapital (modal)

q Penyebab internal Organisasi (manajmen, arus kas, akunting, anggaran, dll)

q Penyebab eksternal organisasi

q Kurang kontrol, timbul deviasi

q SDM tidak memadai (kualitas, skill, jujur, integritas, dll)

2. Penyebab Terjadinya Risiko (lanjt)

q Creative destruction dari kompetitor (harga, pelayanan, promosi, iklan, kualitas dll)

q Komitmen/harapan pihak lain (pembeli, mitra kerja, bank, pegawai, pemerintah, suplier dll)

q Dukungan Sumber Daya (keuangan, bahan baku, teknologi. Dsb)

q Force Major (kebakaran, perang, tsunami, longsor, banjir, angin topan dll)

2. Penyebab Terjadinya Risiko (lanjt) Pimpinan kurang memahami syarat teknis & manjemen yang harus dipenuhi

q Syarat Teknis ; Teknis produksi, Komersil (penjualan & pembelian), Keuangan (perencanaan & pemakaian modal), Jaminan, Akutansi termasuk Statistik

q Syarat manajemen : Perencanaan, Organisasi, disiplin, koordinasi dan Pengawasan

q Rencana kurang matang

3. Salah penentuan bahan, peralatan dsb

1. Pemakaian resources (sumber daya), material, peralatan, tenaga kerja perlu perkiraan standar dan harga

2. Penentuan peralatan perlu didasarkan pada penentuan proses produksinya & disusun menurut kelompok-kelompok tertentu

3. Penentuan tenaga kerja perlu diperhatikan ; Jumlah kebutuhan, pendidikan, pengalaman, gaji dll.

4. Kebutuhan Biaya ternyata lebih tinggi dari yang dianggarkan

5. Kondisi pasar berubah

6. Perubahan politik

7. Perubahan otomatisasi

8. Bahan baku dan Resources terbatas

9. Perubahan ekonomi mikro & makro

10. Force Majoure

3. Jenis-2 Risiko

Risiko datang dari dalam manusia sendiri ( Jasma ni, Rohani & Sosial) dan Lingkungan alam, Jenis-2 Risiko dibedakan sbb :

  • Risiko Murni
  • Risiko Spekulatif
  • Fundamental Risk
  • Prticular Risk

Dalam Bidang Usaha Risiko yang diperkirakan muncul dibedakan sbb : Risiko yang dapat diasuransikan & Resiko yang tidak dapat diasuransikan

3.1. Risiko yang dapat diasuransikan harus memenuhi syarat-2 ;

Ø Kerugian potensial cukup besar, probabilitasnya rendah, layak asuransi

Ø Probabilitas keraguab dapat diperhitungkan

Ø Terdapat sejumlah besar unit yang terbuka terhadap risiko yang sama atau massal

Ø Kerugian yang terjadi bersifat kebetulan

Ø Kerugian tertentu

Ø Kerugian dapat dinilai dengan uang

Ø Risiko kecelakaan diri; risiko sakit & kematian

Ø Risiko kebakaran ; hilangnya barang karena kecurian, peledakan, dll

Ø Risiko perbankan ; kemungkinan terjadinya kerugian karena nasabah penerima kredit tidak berprestasi sebagaimana yang diharapkan

3.2. Risiko yang tidak dapat diasuransikan

(contoh-2 risiko);

Ø Risiko kebakaran ; peledakan karena sifat bahan yang meledak itu sendiri (mercon, peluru dll )

Ø Perang, pemberontakan, Revolusi, kekuatan militer dan pengambil alihan kekuasaan

3.3. Risiko yang muncul dalam perjalanan usaha

a) Risiko Internal

Ø Risiko marketing penjualan

Ø Risiko Teknis

Ø Risiko fisik

Ø Risiko ekonomis

Ø Risiko kapital

b) Risiko Eksternal

Ø Risiko Politis

Ø Risiko fisik

Ø Risiko ekonomis

Ø Risiko Teknis

4. Menyiasati Risiko Bisnis

1. Buat perencanaan bisnis sebaik-2nya, realistis & perhatikan semua aspek terkait, antara lain ;

Ø Pasar, kompetitor, SDM, Teknologi, proses produksi

Ø Analisis keuangan, Hukum, Infrastruktur & Mitra Usaha

Ø Pasokan bahan baku, Subkontraktor, Suplier

Ø Sumber keuangan (Modal), Lokasi, Politik, Keamanan, Sosial Budaya & Moneter

2. Lindungi kemungkinan risiko, (misal asuransi)

3. Lakukan pelatihan & motivasi SDM terus menerus, dan perhatikan

Ø Hindari keluar/masuk pegawai, rotasi posisi

Ø Rasionalitas pegawai

Ø Status pegawai tetap & kontrak

4. Lakukan kontrol sebaik-baiknya untuk semua aspek & kegiatan perusahaan (pasar, keuangan, pembelian, penagihan dsb)

5. Evaluasi perencanaan usaha secara berkala dan kontinyu

6. Waspada terhadap kompetitor (perang harga, produk baru, inovasi berbagai hal & persaingan tidak sehat)

7. Hindari hal-hal yang berususan dengan hukum

8. Kelola konflik internal sebaik-2nya, Jadikan konflik untuk membangun bukan destruktif

9. Jangan berlebihan yang berakibat pemborosan

10. Bayarlah utang sesuai schedul

11. Waspada terhadap kebijakan pemerintah, deregulasi dll

12. Waspada pemalsuan/pembajakan produk

13. Pelihara hubungan baik dengan pelanggan

14. Jangan terlalu banyak piutang, sebab bisa menurunkan kinerja keuangan

15. Periksa secara seksama barang dari pemasok

16. Hati-2 terhadap persediaan barang, jika perlu pakai sistem “ just-in time inventory

17. Amati selalu tren perubahan pasar

18. Hati-2 terhadap perubahan kurs valuta asing

19. Jangan hidup “ besar pasak, daripada tiang “

20. Pisahkan antara uang pribadi & perusahaan

21. Selalu inovatif, kreatif, produktif & proaktif

22. Lindungi hasil ciptaan HAKI dengan hak cipta, paten, merk dagang dll

23. Waspada terhadap penipuan, pemerasan oleh mitra kerja

24. Fokuskan pikiran, tenaga, waktu untuk usaha yang anda tekuni

Kata Hikmah

Bagi yang baru berusaha, fokus adalah harga mati. Saya sering menyebutkan fokus adalah “ tauhid perusahaan”. Orang yang tidak fokus sama saja dengan orang yang tidak beriman, karena dia dengan gampang menduakan pikiran nya untuk hal-hal yang tidak fokus.

Inti tauhid adalah meng”esa”kan,. Kalau saya terjemahkan dalam bisnis, meng”esa”kan berarti fokus. Siapa yang tidak fokus berarti menduakan perhatian. Siapa yang menduakan berarti Musyrik. Siapa yang Musyrik hukumnya masuk nera ka. Musyrik perusahaan nerakanya adalah “ BANGKRUT “ !

(Dahlan Iskan, Karya Tanpa bekerja ; Republika 2004, hal : 15 –16)

5. Kesalahan Persepsi Bisnis

Ada perbedaan persepsi antara orang yang berjiwa enterpreneur dan yang tidak, terutama dalam beberapa permasalahan sbb:

1. Belas Kasihan & Kesepakatan Bisnis

2. Meminta tetapi Membeli

3. Memberi tetapi menjual

4. Meminjam tetapi berhutang

5. Mengemis, merengek tetapi menawarkan atau mempengaruhi

6. Anatara Menipu & Komitmen

7. Antara Menjelaskan & Memaksa

8. Saling Merugikan & Saling Menguntungkan

9. Antara Gratis & Membayar

10. Yang Kuat atau Lemah sebgai Pengusaha

11. Antara Besar & Kecil dalam skala Usaha

12. Cepat atau Lambat dlm pelayanan

13. Murah atau Mahal dlm Harga

14. Jelek dan Buruk dalam Produk

15. Teman atau Mitra Bisnis

6. Bentuk-2 Kegagalan

1. Tidak tercapai tujuan seperti yang diharapkan

2. Kalah, Rugi, Bangkrut

3. Batal, tertipu, terpedaya, terkecoh

4. Celaka

5. Ditolak, disisihkan, dibatalkan

6. Tidak llus

7. Tidak ada kemajuan

7. Cara Positif Memandang Kegagalan

1. Kegagalan adalah bahan evaluasi diri

2. Pelajaran berharga untuk tidak diulangi

3. Nilainya sama dengan kesuksesan

4. Setiap orang sukses pasti pernah gagal

5. Sebagai motivasi & cambuk untuk lebih maju dan sukses

6. Merupakan sukses yang tertunda

7. Mungkin yang terakhir sebelum meraih sukses

BAB 7

Teknik Penanganan Resiko

Teknik Penanganan Resiko

1. Menanggung Resiko Sendiri

Ø Tidak perlu membayar uang premi

Ø Tidak berurusan dengan Birokrasi

Ø Resiko ditanggung sendiri

Ø Tidak dapat ganti rugi

1. Penanganan Resiko Oleh Pihak Lain

1. . Keuntungan

Ø Tidak semua resiko yang diderita ditanggung sendiri

Ø Memperoleh ganti rugi dari pihak penanggung resiko

2. Kerugian

Ø Membayar premi secara berkala

Ø Permohonan menjadi anggota asuransi

Ø Jika ada musibah perlu pengajuan klaim

2. Asuransi

1. Ditinjau dari segi Ekonomi

2. Ditinjau dari Segi Hukum

3. Ditinjau sebagai lembaga terhadap kebutuhan peralihan Resiko

4. Ditinjau dari Aliran Asuransi

Ditinjau dari segi Ekonomi

1. Merupakan Lembaga Keuangan, tempat tertanggung mengalihkan resiko usahanya

2. Dapat mengumpulkan dana besar untuk dimanfaatkan masyarakat

3. Sebagai jaminan atas kerugian peristiwa takterduga

4. Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan nasabah

Ditinjau dari segi Hukum

1. Pengertian autentik tertuang dalam pasal 246 KUHP

2. Asuransi adalah perjanjian, dimana seorang penang gung mengikatkan diri pada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi untuk memberikan penggantian, yang karena suatu kelebihan, kerusa kan, kehilangan, keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tentu.

Ditinjau sebagai Lembaga terhadap kebutuhan peralihan risiko

1. Asuransi atau pertanggungan didalamnya selalu mengandung pengertian RISIKO

2. James L.Astheaen ; dalam buku ; Risk & Insurance, Asuransi adalah suatu Institut yang direncanakan guna menangnani RISIKO

3. Robert I. Mehz & Emerson Cammack ; Pemindahan RISIKO itu lazim dinamakan asuransi

4. Prof Enny Pangaribuan ; Pertanggungan mempunyai tujuan mengalihkan segala RISIKO yang ditimbulkan berbagai peristiwa

5. David L. Bickelhaupt, dlm buku “ General Insurance” mengatakan; pondasi asuransi tidak lain adalah masalah RISIKO

6. D.S.Hansell, Asuransi selalu berhubungan dengan RISIKO

Ditinjau dari Aliran Asuransi

a. Aliran Transfer : Asuransi adalah pemindahan Risiko murni dari tertanggung kepada Penanggung

b. Aliran Teknik; Asuransi adalah alat sosial untuk mengurangi risiko, sehingga kerugian yang dapat diramalkan dipikul merata oleh semua anggota yang tergabung dalam kelompok tersebut

c. Aliran Gabungan ; Asuransi adalah alat sosial untuk mengumpulkan dana guna mengatasi kerugian yang tak tentu yang dilaksanakan melalui pemindahan risiko

2. Jenis Asuransi

2.1. Asuransi Kerugian

a) Asuransi Kebakaran, Jenis polisnya adalah ;

Ø Polis Terbuka (Open Policy)

Ø Polis dengan harga taksiran (Valued Policy)

Ø Polis dengan syarat membangun kembali

Ø Polis maksimum deklarasi

b) Asuransi Pengangkutan Laut

2. Jenis Asuransi (Lanjt)

2.1. Asuransi Kerugian

a) Asuransi Pengangkutan Laut

Ø Total Loss Only (TLO), mengganti ganti rugi barang rusak, berlaku u/ barang bukti (tanpa pengepakan)

Ø Free of Particular Avarage (FPA), memberi ganti rugi terhadap kerugian total loss dan kerugian umum

o With Avarage (WA)

o Franchise Clause

o All Risk

o All Loss Demage

b) Asuransi Darat, Sungai & Perairan Pedalaman

Dalam hal ini polisnya menyebutkan :

Ø Waktu perjalanan harus sesuai

Ø Apakah perjalanan dilakukan secara terputus-putus atau tidak, atau sebagian demi sebagian

Ø Nama Nakhoda, Expeditur

d. Asuransi Kendaraan Bermotor

Peristiwa yang ditanggung dalam hal ini

Ø Pencurian kendaraan bermotor atau suku cadangnya

Ø Kerusakan akibat kebakaran, peledakan, kecelakaan, benturan dll.

Ø Ongkos kirim atau angkutan

e. Asuransi Kredit

Ø Pertanggungan terhadap kerugian yg ditimpa usaha per bankan dalam pemberian kredit jangka pendek & panjang. Negara punya badan usaha PT. Askrindo (10-12-1971), dalam perjanjian ada dua tata cara :

Ø Penutupan perjanjian pertanggungan secara otomatis

Ø Penutupan perjanjian pertanggungan secara kasus demi kasus

Ø Pembayaran untuk avary umum

f. Asuransi Pengangkutan Udara

Pemberian perlindungan terhadap kecelakaan udara / pesawat udara dalam penerbangan domestik / non domistik. Pihak-pihak terkait dalam asurnasi ;

Ø Pemilik pesawat

Ø Pengusaha lapangan udara

Ø Pengusaha industri & bengkel reparasi

Ø Penumpang

Ø Pemilik barang muatan (chargo) dan pos paket

Asuransi Varia

Umum dipasarkan di masyarakat meliputi Asuransi- 2:

Ø Hubungan kerja, perampasan, kredit

Ø Penggelapan, kecelakaan pribadi, angin topan, gempa, tsunami

Ø Sakit, kematian dll

2.2. Asuransi Pertanggungan Jiwa

1. Jenis-2 Asuransi Jiwa, ialah ;

A. Endowment Insurance

B. Term Insurance

2. Fungsi Asuransi Jiwa, ialah ;

A. Menciptakan stabilitas sosial yang mantap

B. Pasar asuransi jiwa, mengurangi beban pemerintah

C. Pendapatan bagi Pemerintah

D. Menghimpun tabungan masyarakat

E. Terciptanya persyaratan kredit perbankan

2.3. Asuransi Sosial;

1. Asurnasi Sosial Tenaga Kerja (ASTEK), PP RI No, 33 tahun 1977, mulai berlaku 26 Nopember 1977

Ø Program Asuransi Kecelakaan Kerja

Ø Tabungan asuransi hari tua

2. Asuransi Sosial Pegawai Negeri ;

Ø Asuransi campuran mulai jadi PN

Ø Tabungan

Ø Asuransi Kematian

BAB 15

Pemasaran & Salesmanship

Rasulullah SAW bersabda ;

“Pedagang (entreprener) yang jujur dalam ucapan dan perbuatannya dan dapat memegang amanah (komitmen), pada hari kiamat akan dibangkitkan bersama nabi, orang-2 yang sholih dan para syuhada “

(HR. Tirmidzi )

1. Pemasaran & Penjualan

a) . Pasar

Ø Tujuan atau sasaran pelemparan produk

Ø Tempat bertemu & transaksi antara penjual dan pembeli (suply & demand)

b) Pangsa Pasar

Ø Bagian pasar yg akan kita raih dengan memper timbangkan produk atau jasa yg sama dari para pesaing, dari berbagai segi, misalnya ; harga, kualitas, pelayanan dll.

c) . Pemasaran

Ø Bagian organisasi perusahaan yg melakukan perencanaan dan pelaksanaan dalam memasar kan produk atau jasa, dengan memperhatikan segala pertimbangan dan bersifat strategis

d) Pemasar

Ø Orang yang melakukan pemasaran.

e) Penjualan

Ø Penjualan (Sales) ; Pelaksanaan dari tujuan perencanaan pemasaran. Pada tahap ini terjadi transaksi jual-beli antara penjual dan pembeli (konsumen)

f) Tenaga Penjual

Ø Orang yang melakukan penjualan prduk dan jasa. , bandingkan dg “ Salesperson”

g) Salesmanship

Ø Suatu kemampuan (pengetahuan, pengala man, teknik, seni, kiat dsb ) yang harus dimiliki oleh tenaga penjual.

h) Penjual

Ø Penjual produk atau jasa baik dlm bentuk perorangan maupun perusahaan

i) Pembeli

Ø Pihak yang mengeluarkan uang untuk mendapatkan produk atau jasa dari penjual, baik perorangan maupun perusahaan.

j) Konsumen

Ø Pemakai atau yang memanfaatkan barang atau jasa yang dijual

k) Pelanggan

Ø Pembeli yang melakukan pembelian satu barang atau jasa secara berulang-ulang.

l) Lobi (dlm konteks bisnis )

Ø Upaya pemasaran atau penjualan dlm melakukan pendekatan kepada calon pembeli, baik perorangan maupun instansi. Dlm lobi dkemukakan, maksud, tujuan, produk dll

2. Pemasaran

Definisi : Suatu upaya produsen produk atau jasa untuk dapat mengidentifikasi calon-2 pembeli yg akan dijadikan suatu parameter dalam membuat rancangan bisnisnya. Untuk mengidentifikasi calon pembeli tersebut, produsen terlebih dahulu membuat rencana pemasaran dalam bentuk; study, survey, riset, jajak pendapat dll

Seorang Entrepreneur dituntut untuk

1. Banyak membaca tentang bisnis

2. Banyak melihat, mengamati, mencermati hal-2 yang perlu dan menarik untuk dijual

3. Menganalisis kebutuhan masyarakat sebagai calonPembeli

4. Berdiskusi dg pihak lain tentang bisnis

5. Pelajari biograsi org-2 sukses dalam bisnis

6. Simulasikan peluang bisnis & catat seperlunya

7. Perhatikan bisnis org lain, jika ada kelemahannya perbaiki & jadikan peluang bisnis

8. Kembangkan Personal Network

9. Sering melihat pameran produk

10. Cari informasi sebanyak-2 nya dari internet, majalah, dll, untuk membantu mencari peluang

Beberapa pertanyaan tentang Pemasaran

1. Siapa Segmen Pembeli ? Identifikasikan

2. Berapa banyak perkiraan calon pembeli ?

3. Berapa harga jual yang layak ?

4. Model & tren yang diperlukan konsumen ?

5. Kualitas yang diinginkan sesuai harga ?

6. Daerah mana cakupan penjualan ?

7. Stok yang harus disediakan dalam satu periode ?

8. Bagaimana cara melakukan promosi ? Iklan, door to door, media, pameran dll ?

9. Kualitas dan jumlah SDM yg diperlukan ?

10. Jaringan distribusinya bagaimana ?

11. Siapa kompetitor anda ? Pelajari kelemahannya

12. Kemampuan daya beli konsumen berapa ?

13. Bagaimana kondisi perilaku konsumen ? Dll .

3. Salesmanship (Lanjt)

Berbagai macam perasaan seorang Salesman

q Malu tidak diterima

q Malu ditolak, tidak dibeli

q Malu harga terlalu mahal

q Malu produk dikatakan buruk, jelek dll

q Malu dilecehkan

q Malu Pembeli tidak puas

q Dll

Berbagai macam karakteristik Calon Pembeli

q Belum kita kenal

q Tidak tahu maunya apa & apa tanggapannya

q Belum tahu kemampuan daya belinya

q Interes atau tidak terhadap produk kita

q Belum tahu manfaat barang yg ditawarkan

q Kualitas barang yang kita tawarkan

q Dll

Bekal kemampuan harus dimiliki SALESMAN

q Berkomunikasi & Berbicara bhs lisan/ tubuh

q Bernegosiasi & meyakinkan orang lain

q Menepati janji atau komitmen

q Pakaian & penampilan rapi

q Berbahasa baik, benar & sopan

q Dll

Perbedaan Proyek & Produk barang / Jasa

Proyek : (sudah jelas)

Ø Anggaran, Nilai,

Ø Tujuan & Waktu

Ø Pemberi Proyek

Ø Kontraktor & Konsultan

Ø Pengawas , dll

Barang atau Jasa (tidak Jelas)

Ø Siapa Pembeli, Pasar ?

Ø Jumlah Pembeli, daya Beli ?

Ø Kepuasan Pembeli ?

Ø Kompetitor ?

Ø DLL

2. Jenis Asuransi (Lanjt)

2.3. Asuransi Sosial;

1. Asurnasi Sosial Tenaga Kerja (ASTEK), PP RI No, 33 tahun 1977, mulai berlaku 26 Nopember 1977

Ø Program Asuransi Kecelakaan Kerja

Ø Tabungan asuransi hari tua

2. Asuransi Sosial Pegawai Negeri ;

Ø Asuransi campuran mulai jadi PN

Ø Tabungan

Ø Asuransi Kematian


Tidak ada komentar:

Posting Komentar